Ketua APP GOR Sudiang : Pengelolaan Pasar Haruslah Orang yang Profesional

Makassar — Asosiasi Pedagang Pasar Pagi dan Malam (APP) GOR Sudiang menyatakan kesiapannya untuk melakukan audiensi dengan Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Kadispora) Sulawesi Selatan guna membahas pengelolaan Pasar GOR Sudiang.

Langkah ini mendapat dukungan penuh dari ratusan pedagang yang berharap pertemuan tersebut dapat menghasilkan kesepakatan bersama yang adil, transparan, dan menguntungkan seluruh pihak.

Ketua APP GOR Sudiang, Madi, menegaskan bahwa pengelolaan pasar seharusnya dilakukan oleh pihak yang memiliki pengalaman dan kompetensi di bidang perdagangan, bukan instansi yang tidak memiliki kewenangan teknis seperti Dispora.

Menurutnya, selama ini terdapat praktik pengelolaan yang dinilai tidak sesuai aturan dan merugikan pedagang.

“Kami ingin duduk bersama secara resmi dengan Kadispora untuk mencari solusi terbaik. Harapan kami, pengelolaan pasar ini bisa dikembalikan kepada asosiasi pedagang, sehingga seluruh proses berjalan transparan dan sesuai aturan,” ujar Madi, selasa(12/08/2025).

Ratusan pedagang yang terdiri dari pedagang pagi dan malam menyatakan dukungan penuh terhadap langkah APP. Mereka menilai, audiensi ini menjadi momen penting untuk memastikan pengelolaan pasar tidak lagi menimbulkan polemik dan pungutan liar yang tidak jelas.

“Kalau pasar ini dikelola dengan benar, semua pihak akan diuntungkan. Kami tidak ingin lagi ada pungutan yang tidak jelas kemana arahnya. Kami ingin kejelasan, dan kami percaya APP bisa memperjuangkan itu,” ungkap Rahmawati, salah satu pedagang sayur pagi.

Senada dengan itu, Lukman, pedagang kuliner malam, berharap audiensi dapat menjadi titik temu yang baik antara pedagang dan pemerintah. “Kami hanya ingin berdagang dengan tenang, tanpa rasa khawatir. Semoga audiensi ini bisa membawa perubahan positif,” ujarnya.

APP juga berencana membawa sejumlah catatan dan masukan dalam audiensi tersebut, termasuk usulan mekanisme pengelolaan yang berbasis partisipasi pedagang serta pengawasan bersama agar setiap pemasukan pasar masuk ke kas daerah sesuai ketentuan.

“Ini bukan hanya soal perputaran uang di pasar, tapi juga soal keadilan dan hak pedagang untuk mendapatkan informasi pengelolaan yang bersih dan profesional. Kami ingin audiensi ini jadi titik balik pengelolaan pasar yang lebih baik,” tegas Madi.

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button