TANJUNGPINANG – PT Pelayaran Nasional Indonesia atau PT PELNI (Persero) melaksanakan kegiatan penanaman bibit lamun di Kepulauan Dompak, Tanjungpinang, Kepulauan Riau, jumat(14/11/2025).

Program Tanggung Jawab dan Sosial Lingkungan (TJSL) PELNI ini bertujuan mendukung penerapan blue economy sekaligus menjadi upaya mitigasi perubahan iklim melalui peningkatan penyerapan karbon di ekosistem laut.

Sebanyak 3.000 bibit lamun ditanam di area Pelabuhan Dompak yang strategis dan melibatkan peserta yang berasal dari masyarakat sekitar. Turut hadir dalam kegiatan ini Staf Ahli Bidang Pemerintahan Politik dan Hukum Drs. Marzul Hendri, Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko PELNI Anik Hidayati, Vice President Treasury dan TJSL PELNI Fauziah Ferryna, Vice President Manajemen Risiko dan ESG PELNI Tatang R. Dasuki, Direktur CarbonEthics Agung Bimo Soewadji, Kepala Cabang PELNI Tanjungpinang I.B.A. Putra Kencana dan sejumlah tokoh masyarakat di Tanjungpinang.

Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko PELNI Anik Hidayati menyatakan program ini dirancang untuk menjadi proyek jangka panjang secara berkala selama satu tahun ke depan.

“Program TJSL penanaman lamun ini merupakan langkah strategis PELNI dalam mengintegrasikan prinsip ESG (Environmental, Social, Governance) ke dalam _core business_ maritim. Dengan memanfaatkan keunggulan lamun sebagai _blue carbon sink_, kami tidak hanya berkontribusi pada mitigasi perubahan iklim, tetapi juga turut menjaga kelestarian laut yang menjadi jalur operasional kami,” ujar Anik.

Sebagai perusahaan yang bergerak di bidang transportasi laut, PELNI memiliki tanggung jawab untuk turut menjaga ekosistem bawah laut. Konsep _blue economy_ menjadi salah satu cara yang diterapkan dengan menekankan pengelolaan sumber daya laut secara berkelanjutan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi, kesejahteraan sosial dan pelestarian ekosistem laut.

“PELNI tentunya bekerja sama dengan pemerintah daerah, komunitas nelayan dan lembaga konservasi setempat untuk memastikan keberlanjutan program. Dengan melestarikan lamun, kami turut mendukung keberlanjutan perikanan lokal, mencegah abrasi dan membuka peluang ekowisata baru di Tanjungpinang,” terang Anik.

Sementara itu Kepala Cabang PELNI Tanjungpinang I.B.A. Putra Kencana turut mengucapkan terima kasih kepada pemerintah daerah setempat yang telah mendukung program penanaman bibit lamun dari PELNI.

“Sebagai salah satu pusat operasional PELNI di Kepulauan Riau, kami di Tanjungpinang sangat mendukung program penanaman lamun ini. Semoga 3.000 bibit lamun ini tumbuh dengan baik dan bermanfaat untuk lingkungan serta masyarakat,” tambah Putra.

Melalui program TJSL ini, PELNI berkomitmen untuk terus mendukung pelestarian lingkungan laut, memperkuat sinergi dengan pemerintah daerah dan masyarakat, serta mewujudkan pembangunan berkelanjutan yang bermanfaat.