UPT SPF SD Negeri Garuda Hadirkan Inovasi “Pangeran Batch 2/Si Pantas” untuk Tingkatkan Kemampuan Numerasi Siswa

MAKASSAR — UPT SPF SD Negeri Garuda kembali menunjukkan komitmennya dalam menghadirkan pembelajaran yang kreatif dan relevan dengan kebutuhan abad ke-21. Melalui inovasi bertajuk “Pangeran Batch 2/Si Pantas (Digitalisasi Pangeran & Taman Numerasi)”, sekolah ini mengintegrasikan teknologi digital dengan pembelajaran kontekstual guna meningkatkan kemampuan numerasi siswa sekolah dasar, jum’at(10-10-2025).

Inovasi ini lahir dari keprihatinan terhadap rendahnya kemampuan numerasi siswa secara nasional. Berdasarkan hasil survei literasi dan numerasi, kemampuan numerasi di tingkat sekolah dasar masih tergolong rendah. Salah satu penyebabnya adalah proses asesmen yang belum sistematis serta pembelajaran yang belum kontekstual dengan kehidupan nyata.

Kepala UPT SPF SD Negeri Garuda menjelaskan bahwa sebelum adanya inovasi ini, asesmen numerasi dilakukan secara manual, membutuhkan waktu lama, dan hasilnya sulit diintegrasikan dengan tindak lanjut pembelajaran. Selain itu, siswa kerap menganggap numerasi sebagai pelajaran abstrak dan membosankan.

Menjawab tantangan tersebut, sekolah meluncurkan Aplikasi Si Pantas (Sistem Penilaian Numerasi Cerdas) sebagai media digital untuk asesmen numerasi yang cepat, akurat, dan interaktif. Melalui aplikasi ini, guru dapat melakukan asesmen formatif dan sumatif secara digital, sementara hasilnya langsung tersimpan dalam database dan divisualisasikan dalam bentuk grafik perkembangan siswa.

Tak hanya itu, inovasi ini juga diimbangi dengan pembangunan Taman Numerasi, sebuah ruang belajar outdoor yang menghadirkan pengalaman belajar numerasi secara konkret. Di taman ini, siswa dapat bermain sambil belajar melalui berbagai alat peraga seperti papan pecahan, roda perbandingan, hingga permainan desimal. Aktivitas ini menumbuhkan semangat joyful learning dan menjadikan numerasi sebagai bagian dari kehidupan nyata.

Secara strategis, inovasi ini sejalan dengan berbagai kebijakan dan visi pendidikan. Di tingkat global, upaya peningkatan numerasi mendukung Sustainable Development Goals (SDGs) poin 4: Quality Education. Di tingkat nasional, program ini sejalan dengan pelaksanaan Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK) yang menekankan pentingnya literasi dan numerasi. Sementara di tingkat lokal, inovasi ini turut mendukung visi pendidikan Kota Makassar, yaitu “Sekolah Hebat Bermartabat.”

Proses pengembangan inovasi dilakukan melalui tiga tahapan utama, yakni perencanaan, implementasi, serta evaluasi dan tindak lanjut. Dalam tahap perencanaan, tim inovasi sekolah membentuk struktur kerja, menyusun SOP, dan mengembangkan prototipe aplikasi. Tahap implementasi dilakukan melalui uji coba aplikasi pada siswa kelas IV–VI serta pembangunan taman numerasi. Adapun tahap evaluasi dilakukan melalui monitoring hasil asesmen, pembaruan konten aplikasi, dan pemeliharaan taman numerasi agar tetap berfungsi optimal.

Keunggulan utama dari inovasi ini terletak pada integrasi antara teknologi digital dan pembelajaran berbasis lingkungan. Sinergi ini tidak hanya mempermudah guru dalam melakukan asesmen, tetapi juga menjadikan siswa lebih antusias dalam memahami konsep numerasi secara konkret dan menyenangkan.

“Kami ingin menunjukkan bahwa numerasi bukan sekadar soal hitung-hitungan, tetapi bagian penting dari cara berpikir logis dan pemecahan masalah dalam kehidupan sehari-hari,” ujar salah satu guru pelaksana inovasi.

Inovasi “Pangeran Batch 2/Si Pantas (Digitalisasi Pangeran & Taman Numerasi)” juga melibatkan berbagai pihak, mulai dari guru, orang tua, komite sekolah, hingga mitra universitas. Kolaborasi ini bertujuan agar konten numerasi yang dikembangkan relevan dengan konteks lokal dan dapat diterapkan secara berkelanjutan.

Hadirnya inovasi ini membawa dampak positif bagi seluruh ekosistem pendidikan di SD Negeri Garuda. Bagi siswa, pembelajaran numerasi kini terasa lebih bermakna dan menyenangkan. Bagi guru, aplikasi Si Pantas mempermudah asesmen dan analisis hasil belajar. Sementara bagi sekolah dan masyarakat, inovasi ini menjadi bukti nyata bahwa pendidikan berbasis teknologi dan lingkungan mampu menciptakan budaya numerasi yang kontekstual, kreatif, dan kolaboratif.

Dengan langkah ini, SD Negeri Garuda menegaskan diri sebagai sekolah pionir dalam transformasi pembelajaran numerasi yang adaptif terhadap perkembangan zaman dan berakar pada nilai-nilai pendidikan berkualitas. (*)

Baca Juga

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button