Sektor Perbankan di Sulampua Tetap Stabil, Aset dan Kredit Tumbuh Positif

Makassar — Kantor Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat menyampaikan bahwa sektor perbankan di wilayah Sulawesi, Maluku, dan Papua (Sulampua) tetap berada dalam kondisi stabil.

Hal ini tercermin dari pertumbuhan positif pada aset, Dana Pihak Ketiga (DPK), dan penyaluran kredit sepanjang tahun berjalan.

Kepala OJK Sulselbar, Moch Muchlasin, mengungkapkan bahwa pada posisi Agustus 2025, aset perbankan di wilayah Sulampua tumbuh sebesar 5,22 persen (yoy) dengan nilai mencapai Rp562,40 triliun. Sementara itu, penghimpunan DPK tercatat sebesar Rp352,85 triliun, tumbuh 4,01 persen (yoy).

“Pertumbuhan DPK pada Agustus 2025 memang melambat dibandingkan periode yang sama tahun lalu, namun masih lebih tinggi dibandingkan posisi Desember 2024. Komposisi DPK didominasi oleh tabungan sebesar 57,31 persen, menunjukkan kepercayaan masyarakat terhadap sektor perbankan tetap kuat dengan preferensi menyimpan dana pada instrumen yang lebih likuid,” jelas Muchlasin.

Dari sisi intermediasi, penyaluran kredit perbankan di wilayah Sulampua pada Agustus 2025 mencapai Rp440,97 triliun, tumbuh 4,02 persen (yoy).

Rasio Loan to Deposit Ratio (LDR) tercatat sebesar 124,97 persen, menggambarkan aktivitas intermediasi yang masih terjaga meski pertumbuhannya mengalami moderasi dibandingkan tahun sebelumnya.

“Perlambatan ini terutama dipengaruhi oleh kontraksi pada segmen kredit modal kerja. Namun secara umum, sektor perbankan tetap menjaga kualitas kredit dengan rasio Non Performing Loan (NPL) yang stabil pada level 2,80 persen,” tambahnya.

Muchlasin menegaskan bahwa OJK akan terus memperkuat pengawasan dan koordinasi dengan perbankan untuk memastikan stabilitas sektor keuangan tetap terjaga serta mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan di kawasan timur Indonesia.

Baca Juga

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button