MALANG – Pertumbuhan ekonomi Sulawesi Selatan pada kuartal III tercatat mencapai 5,01 persen (yoy). Kinerja positif ini didorong kuat oleh dua sektor utama dari sisi lapangan usaha yang terus menunjukkan daya tahan dan produktivitas tinggi.
Kepala Kantor OJK Sulselbar, Moch. Muchlasin, mengatakan bahwa struktur ekonomi Sulsel masih ditopang oleh sektor-sektor tradisional yang memiliki kontribusi besar terhadap PDRB. “Pertumbuhan ekonomi Sulsel secara konsisten didorong oleh sektor pertanian dan perdagangan. Kedua sektor ini menjadi fondasi penting bagi aktivitas ekonomi masyarakat,” ujarnya.
Sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan tumbuh 5,32 persen dengan andil 1,08 terhadap PDRB. Muchlasin menyebutkan bahwa sektor ini tetap menjadi tulang punggung perekonomian daerah.
“Sulsel adalah lumbung pangan nasional, sehingga pergerakan pada sektor pertanian sangat menentukan daya tahan ekonomi daerah. Kinerja subsektor tanaman pangan dan perikanan menjadi pendorong utama selama kuartal ini,” jelasnya.
Selain itu, sektor perdagangan besar dan eceran juga mencatatkan pertumbuhan 4,19 persen, memberikan andil 0,67 terhadap PDRB.
Menurut Muchlasin, sektor perdagangan menunjukkan stabilitas di tengah tantangan daya beli nasional. “Distribusi barang yang semakin efisien, termasuk dukungan digitalisasi perdagangan, memberikan kontribusi nyata terhadap pertumbuhan sektor ini,” tambahnya.
Muchlasin menegaskan bahwa OJK terus memperkuat akses keuangan sebagai strategi mendukung pertumbuhan ekonomi yang inklusif. Program literasi keuangan, perluasan layanan keuangan digital, serta dukungan terhadap UMKM menjadi fokus utama.
“Akses keuangan yang lebih luas akan mendorong aktivitas ekonomi masyarakat, terutama di sektor-sektor produktif. Ini sangat penting untuk menjaga momentum pertumbuhan di Sulawesi Selatan,” tegasnya.


Tinggalkan Balasan