BONTANG — Memasuki usia ke-48, Pupuk Kaltim menegaskan peran strategisnya dalam pelestarian lingkungan melalui aksi penanaman 1.977 pohon di berbagai area perusahaan. Kegiatan ini tidak hanya menjadi bentuk perayaan ulang tahun, tetapi juga wujud komitmen perusahaan dalam mendukung konservasi dan pengurangan emisi, bertepatan dengan semangat Hari Menanam Pohon Indonesia 2025.
Direktur Pengembangan Pupuk Kaltim, Mohamad Agung, menegaskan bahwa pembangunan industri harus berjalan seiring dengan upaya menjaga bumi. “Momentum HUT Pupuk Kaltim ke-48 dan Hari Menanam Pohon Indonesia mengingatkan kita bahwa pembangunan industri harus berjalan seiring dengan pelestarian lingkungan. Alhamdulillah, kami terus memperluas aksi penanaman pohon sebagai warisan hijau bagi masa depan, sekaligus menegaskan komitmen kami terhadap prinsip ESG,” ujarnya.
Aksi penanaman 1.977 pohon ini dilakukan secara bertahap, diawali pada 6 Desember 2025 dengan penanaman 153 bibit pohon buah di lahan seluas 2.700 meter persegi di area perusahaan. Bibit yang ditanam antara lain Mangga Gadung, Mangga Madu, Mangga Mahatir, Alpukat Aligator, Alpukat Mentega, dan Alpukat Miki. Kegiatan awal ini melibatkan direksi, komisaris, 280 karyawan, serta 20 anggota PIKA-PI Grup. Jumlah 1.977 dipilih sebagai simbol tahun berdirinya Pupuk Kaltim pada 1977.
Inisiatif ini merupakan bagian dari program Community Forest yang dijalankan sejak 2022. Hingga kini, Pupuk Kaltim telah menanam 939.363 pohon di lahan seluas 451 hektar, terdiri atas 539.363 pohon berbagai jenis dan 400.000 mangrove. Program penanaman telah menjangkau berbagai daerah seperti Kalimantan Timur, Jawa Barat, dan Papua Barat Daya, dengan ragam tanaman mulai dari mangrove, mangga, nangka, durian, hingga buah lokal seperti matoa, bisbul, menteng, dan gandaria. Pada 2030, program ini ditargetkan mampu menyerap hingga 600.000 ton CO₂ per tahun.
Pelaksanaan penanaman juga diperkuat melalui kolaborasi dengan berbagai lembaga, di antaranya Taman Nasional Kutai, Yayasan Benih Baik, Kostrad, Otorita IKN, kementerian terkait, dan pemerintah daerah. Keterlibatan komunitas petani dan masyarakat lokal memastikan manfaat ekologis berjalan seiring dengan dampak sosial-ekonomi bagi warga sekitar.
Selain masyarakat eksternal, Pupuk Kaltim juga menggerakkan partisipasi internal melalui program Employee Volunteering Initiation (Evolution). Melalui program ini, karyawan terlibat langsung dalam penanaman, pemeliharaan, hingga edukasi lingkungan, sehingga aksi penghijauan menjadi gerakan kolektif seluruh insan Pupuk Kaltim.
“Keberlanjutan hanya dapat dicapai ketika seluruh pihak bergerak bersama. Kolaborasi masyarakat, mitra pelaksana, dan insan Pupuk Kaltim diharapkan menghasilkan manfaat lingkungan dan sosial yang nyata. Kami mengapresiasi komitmen semua pihak yang berkontribusi pada inisiatif ini,” tambah Agung.
Sejalan dengan penanaman pohon, Pupuk Kaltim juga memperkuat strategi dekarbonisasi melalui berbagai program, termasuk pengembangan PLTS dengan target penurunan 6.700 ton CO₂ per tahun, serta pemanfaatan 57 kendaraan listrik dan pembangunan SPKLU dengan potensi penurunan emisi 30 ton CO₂ per tahun.


Tinggalkan Balasan