Munas VI JSIT Indonesia 2025: Mewujudkan Ekosistem Pendidikan Islam yang Modern

Makassar — Jaringan Sekolah Islam Terpadu (JSIT) Indonesia akan menggelar Musyawarah Nasional (Munas) ke-VI pada tanggal 24–27 Juli 2025 di Makassar, Sulawesi Selatan.
Perhelatan empat tahunan ini mengusung tema “Inovasi dan Kolaborasi dalam Membentuk Ekosistem Pendidikan Islam yang Modern”, serta akan dihadiri oleh ribuan peserta dari seluruh penjuru Indonesia.
Munas VI JSIT Indonesia tidak sekadar menjadi forum evaluasi dan pemilihan kepemimpinan nasional, tetapi juga menjadi ajang silaturahmi nasional bagi para pendidik, kepala sekolah, pengurus yayasan, hingga pegiat pendidikan Islam terpadu.
Seluruh peserta akan berdiskusi dan berbagi praktik terbaik guna menjawab tantangan zaman dan memperkuat peran sekolah Islam dalam mencetak generasi unggul yang beradab dan berdaya saing global.
Ketua Panitia Munas VI JSIT Indonesia, Masita Dasa, menyampaikan bahwa Makassar dipilih sebagai tuan rumah karena reputasinya sebagai pusat pendidikan dan budaya di kawasan timur Indonesia.
“Kami ingin semangat berkemajuan ini menyebar dari timur Indonesia. Munas ini diharapkan menjadi titik temu antara nilai-nilai keislaman, kecanggihan teknologi, dan semangat kolaboratif lintas daerah,” ujarnya.
Selama empat hari pelaksanaan, Munas VI JSIT akan diisi dengan rangkaian kegiatan seperti:
• Sidang-sidang organisasi
• Seminar nasional dan kelas inspiratif
• Ekspo pendidikan
• Peluncuran program strategis JSIT Indonesia
• Serta pemilihan Ketua Umum JSIT Indonesia periode 2025–2029.
Direncanakan, akan turut hadir para tokoh nasional Mentri Pendidikan Dasar dan Menengah, Prof. Abdul Mu’ti, M.Ed, Ketua MUI Sulawesi Selatan, pejabat pemerintah, akademisi, dan praktisi pendidikan yang akan berbicara mengenai masa depan pendidikan Islam dalam bingkai ekosistem yang progresif dan modern.
Munas ini menjadi momentum strategis untuk memperkuat posisi sekolah Islam sebagai motor perubahan dalam sistem pendidikan nasional.
Dengan mengusung semangat inovasi dan kolaborasi, JSIT Indonesia berharap dapat terus melahirkan solusi pendidikan yang kontekstual, inklusif, dan berorientasi pada pembentukan karakter Islami serta kompetensi abad ke-21.**