Makassar – Bea Cukai Makassar bersama Rumah Ekspor Bank Mandiri Regional X Sulawesi dan Maluku secara resmi menutup rangkaian kegiatan Intensive Collaboration Program (ICP) 2025 yang dilaksanakan di Mandiri University Campus Makassar, Selasa (16/12). Program kolaboratif ini menjadi wujud nyata sinergi antarinstansi dalam mendorong UMKM berorientasi ekspor agar mampu naik kelas dan berdaya saing global, kamis(18/12/2025).
Acara penutupan diawali dengan sambutan Pjs. Regional Chief Executive Officer (RCEO) Bank Mandiri Regional X Sulawesi dan Maluku, Pitra Dwi Yunianto. Dalam sambutannya, Pitra menyampaikan apresiasi atas terlaksananya ICP 2025 yang telah berjalan dalam tiga sesi pembinaan sepanjang tahun 2025.
“Bank Mandiri sangat mengapresiasi pelaksanaan Intensive Collaboration Program tahun 2025 ini. Kami berharap para alumni ICP dapat terus mengaplikasikan seluruh pembelajaran yang telah diperoleh selama kelas berlangsung, sehingga dapat memberikan dampak nyata bagi pengembangan usaha dan peningkatan ekspor daerah,” ujar Pitra.
Selanjutnya, Kepala Kantor Bea Cukai Makassar, Bapak Ade Irawan, turut menyampaikan penghargaan setinggi-tingginya kepada Bank Mandiri. Ia menegaskan bahwa dukungan sarana dan prasarana yang difasilitasi oleh Bank Mandiri di setiap sesi telah menciptakan lingkungan belajar yang kondusif, profesional, dan nyaman.
“Kontribusi ini merupakan investasi nyata dalam pengembangan potensi ekspor daerah sekaligus mencerminkan komitmen Bank Mandiri dalam mendorong pertumbuhan ekonomi berbasis kerakyatan,” ungkap Ade.
Apresiasi juga disampaikan kepada seluruh narasumber, baik dari instansi/lembaga pemerintah maupun swasta atas panduan praktis dari hulu hingga hilir rantai ekspor. Kontribusi para narasumber sangat berharga dalam memperkaya wawasan dan kapasitas peserta UMKM.
Ade menegaskan bahwa ICP 2025 dirancang bukan hanya sebagai program berbasis teori, melainkan berorientasi pada aksi nyata. Berdasarkan rekapitulasi data peserta, ICP 2025 mencatatkan capaian signifikan. Sebanyak 15 dari 21 UMKM peserta berhasil melakukan ekspor selama dan/atau setelah mengikuti program ICP
tahun 2025. Total devisa ekspor yang dihasilkan selama kurun waktu program ICP 2025 mencapai Rp 1 Milyar lebih, didominasi oleh produk kopi, olahan makanan, rempah-rempah, fashion, hingga skincare dengan negara tujuan antara lain Jepang, Malaysia, Amerika Serikat, Korea, Arab Saudi, dan berbagai negara lainnya. Angka ini adalah motivasi nyata bahwa produk lokal mampu bersaing dan menghasilkan devisa ekspor bagi negara. Selain itu, penjualan di pasar domestik juga mencatatkan angka yang tidak kalah tinggi, yakni hampir Rp2 Miliar.
“Angka-angka ini menjadi motivasi nyata bahwa produk lokal mampu bersaing di pasar global sekaligus memberikan kontribusi devisa ekspor yag signifikan bagi negara,” jelas Ade.
ICP 2025 merupakan inovasi unggulan Bea Cukai Makassar, sebuah program komprehensif yang dirancang untuk membekali UMKM potensial ekspor melalui proses kurasi bersama Bea Cukai Makassar dan Bank Mandiri Regional X, serta asistensi kelas yang berkelanjutan. Program ini merupakan evolusi dari program “Cerita Ekspor” yang sukses dilaksanakan pada periode 2021–2024, dengan pendekatan yang kini lebih terfokus, intensif, dan mengedepankan sinergi dengan banyak pihak terkait.
Menutup sambutannya, Ade Irawan berpesan kepada seluruh peserta UMKM agar menjadikan jejaring yang terbentuk selama ICP 2025 sebagai sistem pendukung utama dalam pengembangan usaha ke depan.
“Bea Cukai Makassar akan terus berdiri dan mengawal, siap mendampingi serta memfasilitasi setiap langkah ekspor sesuai peran kami sebagai Trade Facilitator. Semoga keberkahan dan kesuksesan yang berkelanjutan senantiasa menyertai seluruh peserta dan mitra kolaborasi,” pungkasnya.


Tinggalkan Balasan