Harpen Ali Boyong Perinju Sulsel Ikut Kejuaraan Tinju Dunia di Thailand  

Harpen Ali juga berharap Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulsel tidak tinggal diam. Setidaknya dapat memperhatikan atlet yang berprestasi.

MAKASSAR – Ketua Pengurus Provinsi Persatuan Tinju Amatir Indonesia Sulawesi Selatan (Pengprov Pertina Sulsel) Harpen Reza Ali kembali akan memboyong salah satu petinju terbaiknya, mengikuti kejuaraan tinju dunia di Thailand. Dia adalah Josua Holy Masihor.

Ketua Pengprov Pertina Sulsel Harpen Reza Ali bersama petinju Sulsel  peraih medali emas  kelas 51-54 Kg PON XXI Aceh-Sumut 2024 Josua Holy Masihor
Ketua Pengprov Pertina Sulsel Harpen Reza Ali bersama petinju Sulsel peraih medali emas kelas 51-54 Kg PON XXI Aceh-Sumut 2024 Josua Holy Masihor

Kejuaraan tinju dunia berlabel Thailand Open International Boxing Tournament 2025′ ini akan berlangsung di Bangkok, 22 Mei sampai 1 Juni 2025. Pesertanya adalah petinju-petinju terbaik dari nengara-negara yang saat ini menjadi kiblat tinju dunia. Di antaranya Uzbekistan , Cuba, Rusia, Amerika, Ukraina, Inggris Raya, Kazastan, Irlandia dan Jepang.

Bukan tanpa alasan Harpen Reza Ali memboyong Josua Holy Masihor di kejuaraan tinju dunia kali ini. Selain punya prestasi mentereng Oi, sapaan karibnya juga punya pengalaman mengikuti kejuaraan yang sama di Kota Tashken, Uzbekistan, 28 April-15 Mei 2023 lalu.

“Ini kesempatan yang baik bagi Holy untuk kembali menambah jam terbang di pentas tinju dunia. Event ini juga jadi moment bagi Holy menambah pengalaman ketika menghadapi petinju-petinju dari berbagai negara yang selama ini jadi barometer kemajuan dan kiblat tinju di dunia. Seperti dari negara Eropa dan Eropa Timur. Juga dari negara-negara Amerika dan Amerika Latin serta Afrika,” jelas Harpen Ali.

Menurut putra tokoh olahraga asal Makassar, A. Reza Ali ini, naik ring di level internasional memberikan kesempatan bagi Holy untuk belajar dari lawan yang lebih kuat.

“Ini kesempatan untuk bisa mengasah kemampuan, dan mendapatkan pengalaman berharga dalam menghadapi tekanan pertandingan yang berbeda. Saya berharap tidak hanya pengalaman tapi juga bisa pulang membawa prestasi,” ujar Harpen Ali.

Di dunia tinju nasional, Josua Holy Masihor punya prestasi mentereng di kelasnya. Di berbagai event, putra eks petinju timnas Indonesia peraih medali emas SEA Games 1997, Dufri Masihor ini tak terkalahkan.

Terakhir Oi, meraih medali emas kelas 51-54 Kg pada PON XXI Aceh-Sumut 2024. Di final petinju berusia 25 tahun ini mengalahkan seniornya, petinju terbaik DKI dan eks penghuni pelatnas, Aldom Sugoro.

Untuk diketahui Aldom salah satu andalan Indonesia di SEA Games dan Asian Games. Sebelumnya petinju kelahiran 5 November 1996 itu meraih medali emas SEA Games 2017 di Kuala Lumpur pada kelas flyweight 49-52kg. Dia mengalahkan petinju Thailand, Tanes Onjunta.

Tapi di tangan Holy pada final PON XXI lalu di Pematang Siantar, Sumut, Aldom harus mengakui kemenangan Holy. Beberapa kali dokter ring harus merawat Aldom karena pelipis kanannya robek akibat pukulan Holy yang bertubi-tubi mendarat di wajahnya.

Harpen Ali juga berharap Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulsel tidak tinggal diam. Setidaknya dapat memperhatikan atlet yang berprestasi.

“Pemerintah harus hadir memberi dukungan. Agar petinju Sulsel yang akan mewakili Indonesia di kancah dunia bisa lebih termotivasi,” tambah Harpen.

Sementara Ketua Harian Pengprov Pertina Sulsel, Letkol CPL Vilipus mengatakan prestasi dan keikutsertaan Holy di ajang Internasional ini diharapkan bisa menular ke petinju-petinju lainnya di Sulsel.

“Keikutsertaan Holy diajang internasional ini diharapkan dapat menjadi motivasi, dan pengalaman. Dan yang terpenting hal ini bisa menjadi perhatian pemerintah, untuk mensupport atlet kita,” jelas Letkol CPL Vilipus yang sehari-hari menjabat sebagai Komandan Detasemen Peralatan Dandenpal XIV/1 Watampone.

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button