Diduga Bermotif Politik, Kades Nagauleng Enggan Urus Jenazah Warganya
BONE — Peristiwa memalukan kembali mencoreng wajah pelayanan publik di tingkat desa. Di Desa Nagauleng, Kecamatan Cenrana, Kabupaten Bone, seorang warga yang meninggal dunia pada Kamis, 14 Agustus 2025, terpaksa dimakamkan dengan bantuan imam dari desa tetangga, jum’at(15/08/2025).
Pasalnya, perangkat desa dan imam setempat tidak kunjung hadir meski keluarga sudah tiga kali meminta bantuan.
Informasi yang dihimpun menyebutkan, keluarga almarhum mendatangi rumah Kepala Desa Nagauleng dan imam desa untuk mengurus pemakaman. Namun, tidak satu pun yang memberikan respon.
Akibat kelalaian ini, seluruh prosesi mulai dari pacalori (pembungkusan jenazah), pengukuran kain kafan, memandikan jenazah, hingga pembacaan doa, harus dilakukan oleh imam dari Kelurahan Cenrana dan Desa Watu.
H. Suardi Mappa, salah satu keluarga almarhum, mengecam keras sikap aparatur desa yang dinilainya tidak berperikemanusiaan.
“Sungguh ironis. Ada warganya meninggal, tetapi tidak ada satupun yang datang. Termasuk imam desa. Semua sembunyi. Terpaksa kami minta bantuan dari desa tetangga,” ujarnya dengan nada geram.
Ia juga menyoroti dugaan adanya motif politik di balik penelantaran tersebut.
“Semoga bukan karena dendam politik. Kalau benar alasannya itu, maka besar sekali dosa mereka,” tegas Ketua Gerindra Cenrana tersebut.
Keluarga almarhum mendesak DPRD dan Pemerintah Kabupaten Bone segera turun tangan mengevaluasi Kepala Desa Nagauleng dan imam setempat.
Mereka menilai tindakan keduanya telah keluar dari nilai-nilai kemanusiaan yang adil dan beradab sebagaimana diamanatkan dalam Pancasila, serta bertentangan dengan kewajiban moral seorang pemimpin dalam melayani masyarakat.
Hingga berita ini diterbitkan, Imam Desa Nagauleng, Azhar, belum memberikan keterangan resmi. Diamnya pihak terkait semakin memicu pertanyaan publik mengenai profesionalitas dan komitmen pelayanan pemerintahan desa terhadap warganya.
Sumber : Ketua Gerindra Kec Cenrana — Bone
