Diaspora Global Summit 2 Jembatan UMKM Lokal Menuju Pasar Global

Jakarta –  Indonesian Diaspora Network-United (IDN-U) dan Indonesia Diaspora SME Export Empowerment & Development (ID SEED) menyelenggarakan sesi diskusi paralel bertajuk “From Local to Global: Diaspora Connectivity in Enhancing the Global Competitiveness of MSME’s” sebagai bagian dari Konferensi “Diaspora Global Summit 2”.

Bertempat di JS Luwansa Hotel, Jakarta, acara ini menjadi momentum strategis untuk memperkuat sinergi antara diaspora Indonesia dan sektor UMKM nasional.

Sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) merupakan tulang punggung perekonomian Indonesia, menyumbang lebih dari 60% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) dan menyerap sekitar 90% tenaga kerja nasional.

Namun, UMKM kerap menghadapi tantangan dalam menembus pasar global, seperti keterbatasan akses informasi, jejaring, pembiayaan, serta pemahaman terhadap regulasi internasional.

Di sisi lain, diaspora Indonesia yang tersebar di berbagai negara, diperkirakan berjumlah 8 hingga 9 juta orang, memiliki potensi besar sebagai jembatan dan katalisator untuk meningkatkan daya saing global UMKM.

Melalui konektivitas dan kolaborasi strategis, diaspora dapat membantu UMKM mengakses pasar internasional, memperoleh transfer pengetahuan, dan beradaptasi dengan standar global.

Lebih dari 1.500 peserta telah mengikuti acara ini secara daring dan luring. Sekretaris Menteri Koperasi dan UKM RI, Arif Rahman Hakim, berkesempatan membuka sesi ini sebagai pembicara utama dan dalam sambutannya, Arif Rahman menekankan peran strategis diaspora sebagai “duta ekonomi” yang yang mampu membuka akses pasar global bagi berbagai produk unggulan UMKM Indonesia.

“UMKM adalah pilar ekonomi nasional. Namun, tantangan terbesar mereka adalah menembus pasar internasional. Diaspora kita memiliki posisi unik dan jaringan yang kuat untuk menjadi jembatan tersebut. Melalui kolaborasi ini, kita tidak hanya meningkatkan ekspor, tetapi juga mentransformasi UMKM menjadi pelaku usaha yang berdaya saing global,” ujar Arif Rahman.

Dalam kesempatan yang sama Sekretariat Kementerian Koperasi dan UKM RI dab ID SEED, yang diwakili oleh Chairwoman ID SEED Ira Damayanti. 

Arief Rahman Hakim melakukan penandatanganan nota kesepahaman (MoU), yang menjadi landasan formal untuk memperkuat program pemberdayaan UMKM, mencakup pelatihan, pendampingan, serta fasilitasi ekspor melalui jaringan diaspora.

Ira Damayanti menyambut baik penandatanganan ini. Nota Kesepahaman ini adalah wujud komitmen nyata kami untuk bergerak bersama pemerintah.

Tujuan utama acara ini adalah menciptakan ekosistem yang solid di mana diaspora tidak hanya menjadi konsumen, tetapi juga mitra bisnis strategis bagi UMKM.

“Kami ingin UMKM Indonesia bukan hanya mampu bersaing, tetapi juga mendominasi ceruk pasar di berbagai belahan dunia,” ungkap Ira dengan sangat antusias.

Turut hadir sebagai narasumber, Himmatul Aliyah, anggota DPR RI dari daerah pemilihan Luar Negeri, yang menyoroti pentingnya dukungan legislatif dalam memperkuat peran diaspora dan UMKM.

“Kami di parlemen akan terus mendorong lahirnya kebijakan yang pro-diaspora dan pro-UMKM. Termasuk kemudahan akses perbankan, perizinan, serta dukungan  promosi produk UMKM di luar negeri. Sinergi antara pemerintah, diaspora, dan DPR adalah kunci,” papar Himma lebih jauh.

Diskusi paralel ini juga mengangkat berbagai model kolaborasi yang telah terbukti efektif, seperti pemanfaatan platform digital, e-commerce, dan peran diaspora sebagai angel investor bagi UMKM. Hasil dari sesi ini akan dirumuskan sebagai rekomendasi kebijakan konkret untuk pengembangan UMKM Indonesia ke depan.

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button