Cegah Kanker Serviks, Kolaborasi Lintas Sektor di Makassar Kampanyekan Imunisasi HPV

Makassar – Upaya pencegahan kanker serviks sejak dini dengan imunisasi Human Papillomavirus (HPV) terus digalakkan di Kota Makassar.

 

Portal Kesehatan Masyarakat (Portkesmas) bersama Unicef Indonesia dukung pelaksanaan imunisasi Human Papillomavirus (HPV) dalam mencegah kanker serviks sejak dini dengan kolaborasi lintas sektor melibatkan Dinas Pendidikan Kota Makassar, Dinas Kesehatan, Kemenag Kota Makassar, sejumlah sekolah dan puskesmas.

 

Mengusung tema “Mencegah kanker serviks dengan meningkatkan cakupan imunisasi HPV pada anak perempuan” ini berslogan “Jaga Bersama” akan gencar melakukan upaya pencegahan kanker serviks sejak dini.

 

Chief Field Office UNICEF Regional Sulawesi dan Maluku Henky Widjaja mengatakan Unicef mendukung terkait dengan imunisasi vaksinasi HPV pada anak atau dilakukan sejak dini agar kanker serviks bisa dicegah.

 

“Bersama Portkesmas ini, kami telah memfasilitasi baik guru-guru, kepala sekolah dan para komunikator yang berperan penting untuk bekerjasama dalam penanganan dan pencegahan penyakit ini,” ujar Hengky, Jumat (20/06) di Makassar.

 

Hengky juga mengatakan akan terus melakukan upaya pelaksanaan imunisasi bagi anak sekolah dengan kolaborasi dinas kesehatan untuk menemukan dan mengenali penyakit sejak dini.

 

Sementara, Dinas Kesehatan Kota Makassar melalui Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kota Makassar, dr. Andi Mariani mengatakan komitmennya dalam menggencarkan aksi pencegahan sejak dini.

 

“Sasaran kami ini di anak kelas 5 dan 6 SD karena program ini dimulai dari usia 9 hingga 14 tahun. Dimana di usia itu kan masih sekolah dasar dan memungkinkan untuk dilakukan imunisasi kendalanya biasanya oleh orang tua yang tidak mengerti akan hal tersebut,” papar dr. Nani sapaan akrabnya.

 

Juga, Direktur Eksekutif Portkesmas, Basra Ahmad Amru, menambahkan bahwa keberhasilan imunisasi sangat bergantung pada proses edukasi yang dilakukan sebelumnya.

 

“Kita perlu hadir lebih awal untuk membangun kepercayaan masyarakat. Edukasi dengan metode Komunikasi Antar Pribadi (KAP) digunakan oleh para komunikator yang telah dilatih sangat tepat karena sesuai dengan kebudayaan masyarakat kita,” katanya.

 

Menurutnya, edukasi yang baik akan membangun kepercayaan masyarakat terhadap program imunisasi.

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button