PANGKEP — Pemerataan pembangunan hingga ke pelosok kembali menjadi fokus utama Bupati Pangkajene dan Kepulauan (Pangkep), Dr. H. Muhammad Yusran Lalogau, SP, M.Si. Saat menyambangi wilayah pegunungan Kecamatan Tondong Tallasa beberapa hari lalu, Bupati Yusran menegaskan bahwa kemajuan Pangkep hanya dapat dicapai bila desa dan kelurahan dibangun secara terencana, disiplin, dan konsisten hingga ke tingkat paling bawah.

 

Kunjungan tersebut bukan sekadar meninjau kondisi masyarakat, tetapi juga untuk mendengarkan langsung aspirasi warga dan memetakan kebutuhan riil di lapangan. Menurutnya, pembangunan desa tidak boleh lagi bersifat administratif semata, melainkan harus menjadi gerakan besar membangun ekonomi rakyat dari akar rumput.

 

Dalam kesempatan itu, Bupati Yusran memaparkan konsep New Rural Development sebagai strategi pembangunan desa jangka panjang. Pendekatan ini menitikberatkan pada penguatan ekonomi desa, peningkatan kualitas SDM, pelestarian lingkungan, serta perbaikan tata kelola pemerintahan desa dan kelurahan yang lebih terbuka dan partisipatif.

 

Ia menegaskan, melalui konsep ini desa dan kelurahan di Pangkep diharapkan tumbuh sebagai wilayah mandiri, berdaya saing, sekaligus tetap mempertahankan identitas budaya lokal. “Dengan New Rural Development, desa tidak boleh lagi bergantung. Desa harus menjadi pusat ekonomi, pusat sosial, dan pusat budaya yang kuat,” tegasnya.

 

New Rural Development juga menjadi payung besar dari kebijakan Pembangunan Desa Berkelanjutan, penguatan Desa Mandiri, dan implementasi SDGs Desa sebagai arah pembangunan jangka panjang di Pangkep.

 

Lebih jauh, Bupati Yusran menekankan pentingnya menjadikan desa dan kelurahan sebagai basis produksi rakyat, bukan hanya wilayah administrasi. Salah satu strategi yang didorong yaitu pembentukan klaster pertanian per desa sesuai potensi lokal, misalnya padi, sayuran, lada, hingga perikanan. Klaster produksi ini akan diperkuat melalui Koperasi Merah Putih yang berfungsi sebagai pusat manajemen produksi sekaligus akses pasar.

 

“Jika setiap desa kuat di sektor unggulannya, ekonomi kita akan bergerak bersama—dari bawah, dari rakyat,” tutupnya.

 

Konsep pembangunan berbasis desa ini diharapkan mampu mempercepat pemerataan kesejahteraan, mengurangi ketimpangan, serta menguatkan keberlanjutan ekonomi masyarakat di seluruh wilayah Pangkep.