MAKASSAR, MATASULSEL.ID – Penguatan kualitas sumber daya manusia (SDM) kembali menjadi fokus utama dalam pengembangan industri perbankan syariah di Sulawesi Selatan. Kali ini, Asosiasi Bank Syariah Indonesia (ASBISINDO) Sulsel berkolaborasi dengan Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Sulawesi Selatan dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melalui Pelatihan Dasar Perbankan Syariah (PDPS) ASBISINDO Sulawesi Selatan Tahun 2025, yang digelar pada 13–14 Desember 2025 di BSI UMKM Center, Makassar.
Pelatihan Strategis untuk Penguatan SDM Perbankan Syariah
Pelatihan ini merupakan langkah strategis yang melibatkan langsung regulator dan pelaku industri perbankan syariah, termasuk bank umum syariah dan Bank Perkreditan Rakyat Syariah (BPRS). Kolaborasi ini mencerminkan komitmen bersama untuk memperkuat fondasi industri keuangan syariah melalui peningkatan kompetensi dan profesionalisme SDM yang bekerja di sektor ini.
Kegiatan PDPS ini dihadiri oleh sejumlah tokoh penting, antara lain Ketua DPW ASBISINDO Sulsel sekaligus Regional Chief Executive Officer BSI Makassar, Sukma Dwie Priadi; Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Sulsel, Wahyu Purnama A; serta Kepala Direktorat Pengawasan Perilaku PUJK, Edukasi Perlindungan Konsumen dan Perizinan LJK OJK Sulsel, Arif Machfoed. Juga turut hadir jajaran Badan Penasihat ASBISINDO, direksi BPRS se-Sulawesi Selatan, serta para peserta pelatihan.
Peran ASBISINDO, BI, dan OJK dalam Pengembangan Ekonomi Syariah
Dalam sambutannya, Sukma Dwie Priadi menyampaikan bahwa, “Perbankan syariah di Sulawesi Selatan terus berkembang, baik dari sisi market share maupun kinerja. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk terus memperkuat kapasitas SDM agar industri ini bisa tumbuh secara berkelanjutan dan semakin kompetitif.”
Wahyu Purnama A, Deputi Kepala Perwakilan BI Sulsel, menekankan bahwa ekonomi dan keuangan syariah merupakan pilar penting dalam mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan. “Bank Indonesia mendukung penuh pengembangan ekonomi syariah melalui berbagai program, termasuk Bulan Ekonomi dan Keuangan Syariah (BEKS). Kami berharap, pelatihan seperti ini bisa memperkuat kapabilitas SDM untuk mendukung ekonomi halal dan sektor keuangan syariah,” ujarnya.
Sementara itu, Arif Machfoed dari OJK Sulsel menegaskan peran OJK dalam memastikan perbankan syariah berjalan dengan prinsip kehati-hatian dan tata kelola yang baik. “OJK memiliki peran vital dalam menjaga stabilitas dan kepatuhan terhadap regulasi. Oleh karena itu, kami terus mendorong peningkatan kualitas SDM yang sejalan dengan regulasi dan kebutuhan industri,” kata Arif.
Sinergi untuk Pembiayaan UMKM dan Ekonomi Halal
Ke depan, sinergi antara ASBISINDO, BI, dan OJK diarahkan untuk memperkuat peran perbankan syariah dalam pembiayaan UMKM, pengembangan ekonomi halal, serta perluasan inklusi keuangan syariah di Sulawesi Selatan.
Melalui pelatihan PDPS ASBISINDO Sulsel Tahun 2025, para peserta diharapkan memperoleh pemahaman yang komprehensif mengenai prinsip, produk, dan operasional perbankan syariah. Dengan demikian, mereka diharapkan dapat menjadi SDM yang kompeten, berintegritas, dan adaptif dalam mendukung penguatan ekosistem keuangan syariah di daerah.


Tinggalkan Balasan