Tim Khusus PLN UID Sulselrabar Kloter Kedua Tiba di Aceh, Percepat Pemulihan Listrik PascabanjirAceh Utara — Upaya pemulihan pasokan listrik pascabanjir di wilayah Aceh terus diperkuat. Sebanyak 21 personel tim khusus Pekerjaan Dalam Keadaan Bertegangan (PDKB) PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi Barat (UID Sulselrabar) kloter kedua tiba di Kabupaten Aceh Utara untuk mempercepat perbaikan jaringan distribusi listrik yang terdampak bencana.

 

Setibanya di lokasi, tim khusus PLN UID Sulselrabar langsung bergabung dengan personel dari unit lainnya dan bergerak cepat melakukan pemulihan infrastruktur kelistrikan di sejumlah titik terdampak. Medan yang berat serta kondisi cuaca yang belum sepenuhnya bersahabat tidak menyurutkan semangat tim untuk menjalankan misi kemanusiaan tersebut.

 

Ketua Tim Khusus PLN UID Sulselrabar, Rudiansa, menjelaskan bahwa pada Kamis (18/12), tim kloter kedua telah berhasil melakukan perbaikan jaringan sepanjang 0,8 kilometer sirkuit (kms) serta pemancangan empat tiang listrik di Desa Rumoh Rayeuk, Kabupaten Aceh Utara.

 

“Medan cukup menantang, namun kami tetap berkomitmen untuk memulihkan pasokan listrik secara menyeluruh. Ini adalah tugas mulia yang harus kami tunaikan demi membantu masyarakat Aceh Utara,” ujar Rudiansa.

 

Sementara itu, General Manager PLN UID Sulselrabar, Edyansyah, menegaskan komitmen PLN untuk terus memberikan dukungan penuh terhadap proses pemulihan, baik melalui pengiriman personel tambahan maupun penyaluran bantuan logistik dan bahan pangan bagi tim di lapangan.

 

“Dalam kondisi yang penuh tantangan, rekan-rekan kami tetap berdiri di garis depan demi memastikan listrik kembali menyala untuk masyarakat. Kehadiran PLN diharapkan dapat memberikan secercah harapan bagi warga Aceh yang terdampak banjir,” kata Edyansyah.

 

Ia menambahkan bahwa PLN UID Sulselrabar akan terus mengerahkan kemampuan terbaiknya hingga sistem kelistrikan di Aceh Utara pulih sepenuhnya dan masyarakat dapat kembali beraktivitas dengan normal.