MAKASSAR – Komitmen PT PLN (Persero) dalam memastikan keandalan pasokan listrik nasional terus ditunjukkan melalui aksi nyata di lapangan.

Untuk mendukung percepatan pemulihan infrastruktur kelistrikan pascabanjir di Aceh, PLN Unit Induk Distribusi Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi Barat (UID Sulselrabar) kembali memberangkatkan kloter kedua tim khusus Pekerjaan Dalam Keadaan Bertegangan (PDKB) yang terdiri dari 21 personel.

Pelepasan tim dilakukan bertepatan dengan apel siaga Natal dan Tahun Baru 2026 di Kota Makassar. Langkah ini merupakan kelanjutan dari misi kemanusiaan PLN setelah kloter pertama yang diberangkatkan pada Minggu (7/12) lalu berhasil menyelesaikan perbaikan jaringan dan pemancangan tiang di 93 titik pada sejumlah kecamatan di Kabupaten Aceh Utara.

General Manager PLN UID Sulselrabar, Edyansyah, mengungkapkan bahwa tim di lapangan bekerja dengan dedikasi tinggi meski dihadapkan pada kondisi cuaca yang kurang bersahabat serta medan yang sulit.

“Personel kami harus melewati jalur berlumpur, mengangkut material secara manual, dan tetap mengutamakan keselamatan kerja. Kami mengapresiasi dukungan pemerintah daerah, TNI, Polri, serta masyarakat yang turut membantu sehingga progres pemulihan dapat berjalan dengan baik,” ujar Edyansyah.

Ia menegaskan, PLN UID Sulselrabar akan terus mendukung pemulihan sistem kelistrikan di Aceh secara menyeluruh. Selain fokus pada perbaikan jaringan listrik, tim khusus juga menyalurkan bantuan kemanusiaan berupa uang tunai, bahan makanan pokok, lampu darurat, serta obat-obatan bagi warga terdampak banjir.

Bantuan tersebut disalurkan langsung ke sejumlah wilayah di Kabupaten Aceh Utara, antara lain Desa Matang Serdang, Kecamatan Tanah Jambo Aye; Desa Rumoh Rauyek, Kecamatan Langkahan; serta Dusun Tanah Merah dan Dusun Bidari di Desa Leubok Pusaka, Kecamatan Langkahan.

“Di tengah bencana, PLN hadir bukan hanya untuk menghadirkan kembali listrik, tetapi juga membawa harapan dan kepedulian bagi masyarakat,” tambah Edyansyah.

Sementara itu, salah satu anggota tim kloter kedua, Rudiansa, menyampaikan bahwa seluruh personel telah mempersiapkan diri secara fisik dan mental untuk menjalankan tugas.

“Tantangan utama adalah cuaca, medan, dan akses lokasi. Namun hal tersebut tidak mengurangi semangat kami untuk membantu pemulihan pasokan listrik di Aceh,” ungkapnya.

Rudiansa menegaskan, tim akan bekerja maksimal di lapangan agar masyarakat Aceh dapat segera kembali menikmati pasokan listrik yang andal dan berkelanjutan.