Tallo, Sejarah yang Hidup di Makassar Timur

MAKASSAR – Bidang Cagar Budaya, Dinas Kebudayaan Kota Makassar, melakukan pemantauan lapangan ke sejumlah situs bersejarah di kawasan Tallo. Kegiatan ini bukan hanya sekadar observasi, tetapi juga ajang mengenal lebih dekat warisan sejarah yang tersebar di wilayah timur kota Makassar, rabu(01/10/2025).

Perjalanan dimulai dari Makam Raja-Raja Tallo. Di lokasi ini, tim mengamati kondisi makam sekaligus meninjau sumur tua yang dipercaya warga tidak pernah kering, bahkan di musim kemarau panjang. Pengelola makam, H. Ibrahim Jamil, menyampaikan rasa syukurnya karena situs tersebut masih terjaga. Ia berharap perhatian pemerintah tetap berlanjut agar makam dan peninggalan sejarah di sekitarnya semakin terawat.

Rombongan kemudian menuju Sumur Mawar Kerajaan Tallo atau yang lebih dikenal sebagai Bungung Mawara. Sumur bersejarah ini sudah lama menjadi bagian dari cerita rakyat, diyakini menyimpan makna spiritual yang diwariskan turun-temurun.

Dari sana, perjalanan berlanjut ke Bastion Mangarabombang, benteng pertahanan kuno yang dibangun dari susunan batu karang. Meski sebagian dindingnya mulai rapuh, struktur yang tersisa masih jelas menunjukkan keahlian leluhur dalam membangun sistem pertahanan kerajaan.

Tim juga menyusuri Makam Raja Bone, Bastion Karabbaka, hingga Pa’banderang Tidak semua situs tersebut sudah berstatus cagar budaya; sebagian masih dalam kategori Objek Diduga Cagar Budaya yang memerlukan kajian lebih lanjut. Namun demikian, semuanya memiliki nilai penting sebagai bagian dari perjalanan sejarah Tallo.

Kepala Bidang Cagar Budaya, Dinas Kebudayaan Kota Makassar, Hj. Haryanti, menegaskan bahwa kegiatan ini dilakukan untuk memperoleh gambaran nyata di lapangan. “Kegiatan ini tidak hanya sebatas observasi, tetapi juga upaya untuk memantau kondisi situs secara langsung. Baik yang telah ditetapkan sebagai cagar budaya maupun yang masih berstatus Objek Diduga Cagar Budaya. Data ini sangat penting sebagai dasar perlindungan dan pengelolaan ke depan,” ungkapnya.

Kunjungan ini menegaskan komitmen Dinas Kebudayaan Kota Makassar dalam menjaga warisan sejarah. Dari makam raja hingga bastion tua, setiap langkah di Tallo menjadi pengingat bahwa sejarah bukan sekadar masa lalu, melainkan identitas yang harus dirawat bersama untuk generasi mendatang.

Baca Juga

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button