Nobar Pidato Kenegaraan di DPRD Gowa Jadi Ajang Refleksi Kebangsaan

Gowa, matasulsel.id – Dalam rangka menyambut Hari Ulang Tahun ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Gowa menggelar kegiatan nonton bareng Pidato Kenegaraan Presiden RI, Prabowo Subianto, Jumat (15/8/2025), yang ditayangkan secara langsung dari Sidang Tahunan MPR RI di Jakarta.
Acara ini berlangsung di Ruang Rapat Paripurna DPRD Kabupaten Gowa dan dihadiri Ketua DPRD Gowa Ramli Siddik, para wakil ketua, serta seluruh anggota DPRD. Turut hadir pula Bupati Gowa Husniah Talenrang bersama Wakil Bupati Darmawangsa Muin, Forkopimda, serta Kepala OPD.
Momen ini menjadi penting untuk mendengarkan secara langsung arah kebijakan dan pesan kenegaraan Presiden RI menjelang perayaan Hari Kemerdekaan yang jatuh pada 17 Agustus 2025.
Dalam pidato perdananya sebagai Presiden, Prabowo Subianto menyampaikan bahwa transisi kepemimpinan di Indonesia mendapat apresiasi luas dari dunia internasional.
Ia menuturkan bahwa banyak kepala negara bertanya kepadanya bagaimana Indonesia mampu melaksanakan proses transisi kepemimpinan secara damai dan lancar.
“Di mana-mana ketika saya berada di luar negeri, banyak pemimpin negara sahabat bertanya kepada saya, ‘How did you do it? How did Indonesia manage?’” ungkap Prabowo di hadapan sidang MPR-DPR.
Presiden Prabowo menilai, tidak semua negara dapat menjaga stabilitas nasional dalam momentum politik seperti Indonesia, dan hal ini menunjukkan kedewasaan demokrasi bangsa.
Pidato kenegaraan ini juga memuat pesan dari Ketua DPR RI, Puan Maharani, yang menyebut bahwa “suara perempuan adalah nada asli”, sebuah pernyataan yang mendapatkan sorotan tersendiri dari Ketua DPRD Gowa, Ramli Siddik.
Menurut Ramli, isu kesetaraan gender dan emansipasi perempuan kini bukan lagi sekadar wacana, tetapi telah berjalan nyata dalam tatanan birokrasi, pemerintahan, dan politik.
“Sekarang ini sudah tidak bisa dikatakan bahwa tidak ada persamaan antara perempuan dan laki-laki. Kita lihat di DPR RI, DPRD, bahkan di Sulawesi Selatan sendiri, sudah ada beberapa bupati dan wakil bupati perempuan. Termasuk pimpinan DPR RI pun perempuan. Jadi saya rasa, emansipasi sudah jalan di era sekarang,” ujarnya.
Kegiatan ini menjadi sarana refleksi bagi para wakil rakyat dan pemimpin daerah untuk memperkuat semangat kebangsaan, demokrasi, dan komitmen membangun bangsa menuju Indonesia Emas 2045.(*)